[portalpiyungan.com] Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyampaikan keprihatinannya perihal OTT KPK yang menyasar Irman Gusman.
Melalui akun twitternya @Fahrihamzah, Fahri mengisahkan sebuah sisi lain seorang Irman Gusman yang mungkin belum diungkap oleh media yang kini lebih sibuk mengejar informasi dari KPK dan tanpa sadar melakukan pembunuhan karakter pada Irman.
Fahri prihatin, KPK meributkan 'uang-uang kecil' dan menganggap 'uang-uang besar' sebagai bagian sejarah yang tak tersentuh.
Berikut kisah Fahri:
Aneh ya... Uang kecil2 jadi berita.. Uang besar2 jadi sejarah..
Uang kecil dipamerkan.. Uang besar dibekukan...
Uang kecil... Bukan kerugian negara malah jadi masalah...
Uang besar Jelas kerugian negara.. Hanya jadi cerita...
Karena sumber waras tidak disentuh KPK makin tidak waras...
Saya kenal @IrmanGusman_IG tahun 1995....saya mau bikin skripsi dia baru beberapa tahun pulang sekolah S2..
21 tahun lalu, saya belum lulus kuliah dia sudah jadi orang kaya raya..
Rupanya sepulang sekolah dari Amerika @IrmanGusman_IG menyelamatkan bisnis keluarganya...
Saya mengenal ibu dan bapaknya sebagai orang Minang yang sangat terhormat...
Keuarga itu memang keluarga kaya. Pengusaha kayu dan perkebunan yang maju.
Suatu hari, salah seorang Riawan di FEUI yang suaminya bekerja di perusahaan @IrmanGusman_IG mengontak saya. Jelang 1996.
Berkantor lah saya di kantor dan rumah @IrmanGusman_IG sekitar 1996 itu dan mulai penelitian.
Waktu itu @IrmanGusman_IG adalah pengusaha muda yang sedang naik daun. Dia aktif di HIPMI.
Biasalah, anak HIPMI sedang gandrung melakukan advokasi UKM dan pengusaha pribumi.
Saya menyiapkan dokumen dan hasil penelitian lalu saya mulai menulis. Diskusi pertama di @hariankompas .
Acara itu duku dibuka sendiri oleh Pak Jacob utama. Dimoderatori oleh Ginanjar Kartasasmita.
Tahun2 itu memang orde baru ingin melakukan semacam koreksi agar kelas menengah pribumi bertumbuh. UKM dan koperasi kuat
Itulah kenangan awal saya dengan @IrmanGusman_IG orang Minang yang terpandang.
Jarak antara @IrmanGusman_IG dan kejahatan itu jauh sekali. Sangat jauh.
Tahun 1996 menjelang Lulus Irman memperkenalkan saya dengan pendiri Johor Corporation. Tan Sri Muhammad Ali.
Tadinya saya akan menulis soal bagaimana beliau sebagai pendiri membangun budaya perusahaan.
Tapi yang menarik adalah bahwa 20 tahun lalu @IrmanGusman_IG sudah punya kawan2 besar.
Sampai sekarang. Pergaulan beliau luas. Maka saya heran dituduh korupsi 100 juta?
Entahlah apa yang terjadi. Tapi saya merasa ada yang tidak adil orang sebaik @IrmanGusman_IG dirusak seperti ini.
Semoga Pak @IrmanGusman_IG kuat dan berani membela diri.
Sebagai sesama pimpinan lembaga negara saya ikut prihatin.
Semoga ujian ini mendewasakan kita semua khususnya @DPDRI dan pak @IrmanGusman_IG .