[portalpiyungan.com] Jokowi menyindir Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang masih bermain proyek saat menjabat orang nomor dua di Indonesia.
“Adalah bukan rahasia lagi kalau syahwat pengusaha JK tetap tinggi kendati sudah berkantor di Merdeka Selatan, Istana Wapres. Untuk urusan yang satu ini, orang lingkaran Istana pernah mengutip kalimat Jokowi kepada seorang menterinya, 'Pak JK kok ga kenyang-kenyang, ya…?'," kata Staf Khusus Rizal Ramli, Eddy Mulyadi.
Eddy mengatakan Rizal Ramli juga memperkenalkan kosa-kata Pengpeng untuk penguasa yang merangkap jadi pengusaha.
“Menjadi penguasa itu mulia. Jadi pengusaha juga bagus. Tapi kalau menjalani dwifungsi pengusaha sekaligus pengusaha, ini yang tidak bagus. Saya menyebut yang seperti ini sebagai Pengpeng, alias penguasa pengusaha. Ini tidak fair. Tidak adil. Ini merusak perekonomian Indonesia,” ujar Rizal Ramli saat itu.
Kata Eddy, kendati Rizal Ramli sama sekali tidak menyebut nama untuk Pengpeng, namun sontak JK meradang.
“Entah apa sebabnya. Mungkinkah dia merasa sodokan itu ditujukan kepadanya? Kalau iya, pertanyaan berikutnya, kenapa harus merasa seperti itu? Jangan-jangan .... Tauk ah, gelap!” ujar Eddy.
Eddy menceritakan, waktu SBY menyusun Kabinet Persatuan jilid 1, Rizal Ramli menolak posisi Menteri Perindustrian yang disorongkan.
“Saya bukan orang yang cari-cari kerjaan, Ed,” katanya kepada Eddy via telepon beberapa hari setelah susunan kabinet diumumkan.
“Selidik punya selidik, ternyata jabatan Menteri Perindustrian itu merupakan kompromi SBY setelah JK menggergaji RR di menit-menit terakhir pengumuman kabinet. Sebelumnya SBY menjanjikan posisi Menko Perekonomian kepadanya. Ya, Jusuf Kalla sangat berkepentingan agar Rizal Ramli tidak masuk dalam lingkaran kekuasaan. Pasalnya dia tahu betul, Rizal Ramli akan jadi duri dalam daging yang sangat mengganggu kepentingan bisnis keluarganya,” tutup Eddy.