Tentara Turki dan pasukan Mujahidin FSA (Free Syrian Army) di Suriah melakukan shalat berjamaah dan doa bersama sebelum memulai operasi pembebasan Çobanbey (Al-Rai), dekat Azaz, hari Sabtu (3/9) pekan lalu.
Gabungan pasukan Turki dan Mujahidin FSA telah berhasil menghubungkan kota-kota Suriah dari Azaz dan Jarablus (Cerablus) pada hari Minggu (4/9), setelah membersihkan kelompok ISIS dari wilayah perbatasan Suriah-Turki tersebut.
Menurut kantor berita Anadolu Agency dan sumber di lokasi yang berbicara kepada Daily Sabah, FSA, bekerjasama dengan Angkatan Bersenjata Turki (TSK), membersihkan perbatasan selatan dari teroris ISIS.
Keberhasilan ini muncul 12 hari setelah militer Turki melakukan Operasi militer Euphrates Shield (Perisai Eufrat), yang diawali dari Jarablus 24 Agustus lalu yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan perbatasan, mendukung pasukan koalisi, dan menghilangkan ancaman yang ditimbulkan oleh organisasi teroris, terutama ISIS.
Sebelumnya, area perbatasan sepanjang 10 kilometer dikuasai ISIS sepenuhnya di sepanjang perbatasan selatan Turki-Suriah yang menjadi pintu masuk teroris ISIS ke Turki untuk melakukan teror.
Dukungan Angkatan Bersenjata Turki (TSK) yang terus memberikan dukungan lebih lanjut untuk FSA, oposisi juga berhasil membuat kemajuan besar pada Sabtu.
Pada hari Sabtu, howitzer dan tank Turki membombardir target ISIS di daerah Arab Azah dan Qunduriyah, memungkinkan FSA untuk mengambil kendali daerah itu.
FSA juga berhasil menguasai al-Athariyah, Sheikh Yakoub, Vukuf, Ayyasa, Al Mutminah dan lima daerah lainnya di Suriah utara. Demikian disampaikan pihak militer Turki pada Sabtu lalu.
Menurut sumber militer berbicara kepada Daily Sabah di lokasi, FSA berbaris ke desa-desa kecil al-Rai dengan bantuan tank Turki yang menyeberang ke daerah pada hari Sabtu.
FSA juga menguasai Idalat, Talyah Darbiyah, dan Kubba Turkuman bandara di wilayah al-Rai.
Komandan Mujahidin FSA baru-baru ini menegaskan bahwa mereka akan melanjutkan perjalanan ke selatan yang masih dikuasai ISIS. Sumber militer Turki berbicara kepada Daily Sabah mengatakan Turki akan terus berdiri di belakang FSA yang akan bergerak untuk menyapu ISIS di selatan.
Pasukan Turki juga mulai mengoperasikan UAV Drone Bayraktar, drone (pesawat tanpa awak) buatan Turki yang dilengkapi Rudal.
Sumber: haberdekisesiniz, daily sabah