Gerakan Perlawanan Islam Hamas menegaskan bahwa hubungannya dengan negara sekitar regional berjalan dalam trek yang benar. Hamas bergantung pada peran Arab yang dipimpin Arab Saudi dan Mesir untuk mengakhiri blokade.
Ketua Hubungan Arab di Gerakan Hamas Usamah Hamdan dalam pernyataan khusus kepada kantor berita Arab “Quds Press”, menjelaskan bahwa hubungan Hamas dengan Mesir berjalan secara layak meskipun mereka menginginkan lebih cepat dari itu.
Dia menambahkan, “Kebuntuan banyak berkurang, sudah banyak hambatan diatasi. Kami berharap hubungan ini sampai pada level yang baik, terutama karena isu Palestina membutuhkan dukungan semua pihak dan peran Mesir dibutuhkan.”
Hamdan juga menyatakan bahwa hubungan gerakan Hamas dengan negara-negara kerjasama Teluk secara umum dan dengan Arab Saudi secara khusus mengalami perbaikan secara signifikan. Dia mengatakan, “Kami berharap perbaikan ini terus berlanjut. Apapun langkah perbaikan hubungan ini, lebih dari itu adalah kunjungan yang akan dilakukan Kepala Biro Politik Hamas Khaled Misy’al ke Riyad, masih mungkin, dan akan diumumkan pada waktunya.”
Terkait peran Saudi untuk mengakhiri blokade Gaza, Hamdan mengatakan, “Terkait dengan mengakhiri blokade, tidak diragukan lagi bahwa kami membutuhkan upaya Arab keseluruhan. Yang memblokade Gaza adalah penjajah (Zionis). Ada dukungan internasional terhadap blokade ini yang dipimpin Amerika. Kami berharap di tengah-tengah perbaikan hubungan dengan Mesir dan di tengah-tengah kemungkinan yang dilakukan negara-negara Arab, peran Arab Saudi yang menjadi poros dalam upaya ini, untuk mengakhiri blokade yang sudah berlangsung lama ini.” (infopalestina)