Baca: Apa Sih yang Di Maksud ISIS Itu?
Di Indonesia isu tentang ISIS ini semakin hari semakin berhembus kencang. Isu tentang ISIS atau yang sekarang berganti nama menjadi IS (Islamic State) ini pertama kali muncul di Indonesia berawal ketika adanya sebuah video yang berisi seseorang asal Indonesia yang menyerukan agar rakyat Indonesia ikut bergabung dengan ISIS tersebut.
Pria yang dalam video tersebut mengaku bernama Abu Muhammad Al-Indonesi, di dalam video tersebut dia mengatakan bahwa dia mengajak warga Indonesia mendukung perjuangan ISIS menjadi khilafah dunia. Video berdurasi delapan menit yang diunggah pada 22 Juli 2014 itu kini telah diblokir dan dihapus oleh pihak YouTube.
Lalu, apa alasan hingga ISIS sangat dilarang di Indonesia dan di cap sebagai salah satu gerakan Teroris? Seperti yang dilansir oleh
Kompas.com
, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bengkulu Prof Rohimin menyebutkan, ada tiga hal yang menjadi sorotan lembaga itu terhadap gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Yang pertama, dari sisi pendanaan."ISIS memiliki dana yang cukup besar yang kabarnya juga diambil dari merampok dan tindakan kriminal yang itu tidak dibenarkan dalam Islam," kata Rohimin
Kedua, adanya baiat. Dalam baiat itu terdapat indoktrinasi.
"Islam itu merupakan rahmatan lil alamin, tidak ada ajakan dengan cara kekerasan. Islam itu cinta damai, tak mengenal kekerasan dan tidak ada pemaksaan. Baiat itu kan pemaksaan, bertentangan dengan Islam," ujarnya.
Hal ketiga yang menjadi sorotan MUI dari ISIS adalah sistem kekhalifahan daulah Islamiyah (negara Islam). Menurut Rohimin, daulah Islamiyah ini tidak ada di Indonesia karena sudah menganut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang merupakan harga mati.
Menurut dia, gerakan ISIS cenderung mengarah pada radikalisme. Gerakan itu muncul akibat pemahaman yang terlalu tekstual terhadap Al Quran, bukan kontekstual. Padahal, kata dia, turunnya sebuah ayat Al Quran dan hadis Nabi memiliki asal usul dan latar belakang masing-masing.