Jumpa pers Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang membongkar sepak terjang Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad membuktikan satu hal yang pasti.
"Ini semakin menegaskan dan sangat terlihat bahwa Pak Jokowi menjadi Presiden dengan memperalat Polri dan KPK," kata mantan Staf Khusus Presiden SBY, Andi Arief, dalam keterangan beberapa saat lalu Kamis, 22 Januari 2015.
"PDIP dan Jokowi membawa dua instansi ini bermain politik," sambung Andi Arief.
Siang ini, Hasto Kristianto membeberkan bahwa Samad melakukan lebih dari lima kali pertemuan dengan elite PDIP dan Nasdem untuk menawarkan diri menjadi calon wakil presiden (cawapres) bagi capres Joko Widodo atau Jokowi.
Pertemuan puncak tersebut terjadi pada detik-detik terakhir penutupan pendaftaran capres dan cawapres 2014.
Sebelum tanggal 19 Mei, kata Hasto, Jokowi berserta partai pendukung sepakat menetapkan wapres Jokowi adalah Jusuf Kalla (JK), bukan Abraham Samad.
"Jam 12 malam tanggal 19 Mei itu saya ditugaskan Jokowi bertemu Abraham Samad. Sampaikan bahwa Jokowi sudah putuskan JK sebagai wapresnya, tanpa tekanan dari siapapun," terang Hasto. [rmol]