Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memanfaatkan Tragedi Penembakan Charlie Hebdo untuk menyerang Hamas dan Islam.
Saat bertemu dengan Dubes Perancis (9/1/2015), Netanyahu mengajak Perancis dan semua negara yang menginginkan perdamaian untuk bersatu melawan gerakan islam radikal.
Netanyahu menegaskan, Israel dan Perancis termasuk negara sahabat lainnya, saat ini sedang menghadapi ancaman dari gerakan islam radikal. Menurut Netanyahu, para teroris tersebut telah menghalalkan darah para jurnalis di Paris.
Netanyahu juga ikut datang dan berada di barisan depan dalam acara Paris March (11/1/2015) untuk mengutuk pembunuhan kartunis Charlie Hebdo.
Namun irosinya, Israel selama ini sangat anti terhadap kartunis Palestina.
Mohammad Saba’aneh, kartunis di surat kabar Palestina al-Hayat al-Jadida ditangkap dan dipenjarakan Israel pada Februari 2013. Saba’aneh dipenjara karena kartunnya mengandung perlawanan terhadap penjajahan Israel.
Bagaimana kiprah kartunis Saba'aneh dan karya-karyanya yang membuat Israel berang, selengkapnya di artikel "Jailed by Israel for his cartoons, Mohammad Saba’aneh speaks out" (http://ift.tt/1m54ELw)