Kenapa Harus Budi Gunawan?













Keputusan Jokowi mengajukan Komjen Budi Gunawan sebagai calon tunggal untuk menempati kursi Tri Brata Satu (TB-1) atau Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia cukup mengagetkan berbagai kalangan.



Informasi yang dihimpun dari kalangan politisi di tanah air menyebutkan kekagetan itu tidak hanya berkaitan dengan kontroversi mengenai isu rekening gendut yang pernah menyenggol mantan ajudan Megawati Soekarnoputri itu.



Tetapi juga berkaitan dengan persaingan internal di tubuh perwira tinggi Polri yang memiliki peluang menjadi Kapolri.



Nama Budi Gunawan yang hingga kini masih menjabat Kepala Lembaga Pendidikan Polisi (Lemdikpol) semakin kuat di bursa calon Kapolri sekitar bulan lalu. Berbagai kalangan, termasuk LSM pemerhati polisi memberikan apresiasi yang begitu tinggi.



Sebelum itu sempat beredar kabar bahwa nama Budi Gunawan sengaja dipasang sebagai pengalihan. Ini dilakukan karena ada keyakinan nama mantan Kapolda Jambi itu akan digodok di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi (PPATK) sebelum akhirnya disetujui Jokowi menjadi calon Kapolri.



Dalam penggodokan di KPK dan PPATK itulah diperkirakan nama Budi Gunawan akan gugur.



Tetapi perkiraan ini meleset karena pada faktanya Jokowi tidak melibatkan KPK dan PPATK, melainkan mengirimkan langsung surat permintaan persetujuan pencalonan kepada Ketua DPR RI. [rmol]




Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :