Harga BBM Premium yang seharus "diintervensi" pemerintah untuk kepentingan rakyat, malah "dilepas" ke pasar. Sehingga harga premium di Indonesia lebih mahal dari Amerika.
Kemudian harga tiket pesawat yang seharusnya "dilepas" kepasar agar maskapai penerbangan "perang harga murah" dan berefek ratusan juta rakyat miskin Indonesia bisa naik pesawat, malah "diintervensi" sama pemerintah. Sehingga tiket murah pesawat tinggal kenangan.
Dari ke 2 kejadian di atas, kemungkinan ada 2 yang di untungkan. Terkait premium yang diuntungkan adalah asing, artinya asing akan meraup untung dan bisa berkompetisi dengan pertamina.
Pertamina sendiri dikabarkan sudah akan (sudah) ada saham asing dan aseng. Jadi gak mungkin Pertamina jual rugi atau cuma balik modal. Demi kepentingan pemodal, Jokowi tega langgar konstitusi.
Dan terkait dengan tiket murah pesawat. Secara langsung ini merugikan rakyat, yang miskin lebih terpukul lagi. Karena bisa saja seumur hidup tidak akan pernah naik "burung besi".
Dan untuk kejadian ini, sangat biisa pengusaha maskapai yang ada di kabinet Jokowi (diluar) bermain. Apalagi pernah kedapetan Jonan dan wanita pengusaha maskapai itu terlihat begitu akrab.
Karena apapun alasan Jonan yang hapus tiket murah pesawat untuk atau demi keselamatan, jelas tidak nyambung secara teori dan praktek, omong kosong! Air Asia 13 tahun mengudara di Indonesia dengan booming tiket murahnya, lah baru ini tragedinya.
- Silontong -