POLITIK ANTI-KORUPSI *
Politisasi lembaga anti-korupsi telah berlangsung sejak lama. Nasution dulu menggunakan PARAN (Panitya Retooling Aparatur Negara) untuk menghantam lawan-lawan politiknya, termasuk untuk melakukan konsolidasi perlawanan terhadap Soekarno. PARAN adalah lembaga penyelidik anti-korupsi pada zaman itu. Karena gerakan politik Nasution untuk menjatuhkan Soekarno semakin verbal dan kasar, pada awal 1964 Soekarno membubarkan PARAN. Sebagai gantinya, dia membentuk KOTRAR (Komando Tertinggi Retooling Aparatur Revolusi). Lembaga ini juga adalah lembaga penyelidik anti-korupsi. Ketuanya siapa lagi kalau bukan Yani, musuh besar Nasution.
Ya, korupsi adalah kejahatan besar. Tapi memperalat lembaga anti-korupsi untuk kepentingan politik, seringkali menyembunyikan kejahatan yang jauh lebih besar. Kita harus mengawasi kedua-duanya, Pemirsa!
#repost #statuslama*dari wall fb
Tarli Nugoro
Related Posts :
Mengejutkan! Aktivis Gereja NTT Masuk Islam
Alhamdulillah,
Sore tadi (Selasa, 23/2) telah bersyahadat seorang aktivis gereja berusia 19 tahun dari NTT bernama Dewi Uju R (berjilbab)… Read More...
Waduh! Di Acara Resmi dan Berseragam Dinas, Pasha Asyik Merokok
Sejak terpilih menjadi Wakil Wali Kota Palu, Pasha Ungu terus menjadi pembicaraan publik. Setelah sempat marah-marah dihadapan para PNS, k… Read More...
'Teknologi Antikanker DR Warsito Lebih Canggih dari Israel'
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan teknologi Electro-Capacitive Cancer Therapy (ECCT)… Read More...
Menhan: Pendukung Legalisasi LGBT Harus Diwaspadai Bagian dari Proxy War
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menilai, fenomena kemunculan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Indonesia bagian dari… Read More...
Singapura Akhirnya 'Ambil Alih' Teknologi ECCT Temuan DR Warsito
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), Mohamad Nasir, menerima keluh-kesah penemu Electro-Capacitive Cancer Ther… Read More...