Hamas menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah dan rakyat Perancis, atas aksi penyerangan di kantor majalah Charlie Hebdo dan beberapa tempat lainnya di Perancis pada Rabu silam, yang menewaskan rakyat sipil dan polisi Perancis.
"Sikap kami sama dengan apa yang telah disampaikan Persatuan Ulama Muslim Dunia, menolak dan menentang semua tindakan teroris apalagi dengan membunuh rakyat sipil," demikian pernyataan Hamas.
Menurut Hamas, perbedaan apapun tidak menjadi alasan untuk membunuh, termasuk perbedaan agama.
Dalam kesempatan tersebut Hamas juga menolak tuduhan perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang menyebut Hamas sebagai organisasi teroris, sama seperti ISIS dan Hizbullah.
Menurut Hamas usaha Israel menyeret nama Hamas dalam kasus ini hanya mencari keuntungan politik dibalik derita rakyat Perancis, dan ini akan sia-sia. Dunia tahu siapa Israel, negara yang didirikan diatas tindakan teroris, termasuk pemimpin Eropa dan Barat, semua mereka tahu Israel. Hamas mengajak semua pemimpin dunia bersikap sama kepada setiap pelaku terorisme, termasuk terhadap Israel yang dengan nyata membunuh wanita dan anak-anak Palestina.
"Maaf, kami tidak bisa hadir di Paris, kami sedang menghadapi apa yang tuan-tuan demo hari ini, sejak puluhan tahun silam," ujar Kepala Biro Politik Hamas, Khalid Misyal, Minggu (11/1/2015), mensikapi acara Paris March yang dihadiri 50 pemimpin dunia dalam rangka mengutuk terorisme.
Reporter: Hasmi Bachtiar