[Penggantian Kapolri] Jokowi Tidak Santun













Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat, menyebut cara Presiden Joko Widodo mengganti Kapolri Jenderal Sutarman oleh Komjen Budi Gunawan tidak santun. Sebab, sore sebelum surat disampaikan ke DPR, Sutarman mengaku belum mengetahui penggantian tersebut.



"Cara penyampaiannya yang tidak sesuai kesantunan timur," kata Martin, di gedung DPR, Jakarta, Senin 12 Januari 2015.



Kata Martin, Sutarman adalah orang Solo yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kesantunan.



Sementara, lanjut Martin, Sutarman diganti tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Sore hari sebelum surat pergantian diajukan, lanjut Martin, Sutarman masih mengaku belum diberitahu Presiden.



Kata Martin, sikap ini berbeda dengan pergantian Kapolri sebelum-sebelumnya.



"Sebaiknya dia (Presiden) memberi tahu dulu pada Kapolri, bahwa dia akan diberhentikan. Tapi terkesan Sutarman tidak tahu, ini bukan cara yang bijak, bukan cara yang sesuai etika kesantunan," jelas anggota Komisi III DPR ini.



Martin menyesalkan sikap Presiden, yang tanpa memberi tahu Sutarman terlebih dahulu. "Kasihan, enggak boleh begitu," katanya.



Dia menyayangkan sikap ini. Karena Sutarman juga membawahi ratusan ribu anggota Polri. Mestinya, lanjut Martin, harus dihormati.



"Jokowi kelihatan santun tapi dalam penyampaian Kapolri tidak kelihatan kesantunan," kata Martin.



Presiden Jokowi mengirimkan surat pemberhentian dan pengangkatan Kapolri, atas nama Komjen Budi Gunawan pada Jumat 9 Januari 2015. Budi saat ini menjabat Kepala Lembaga Pendidikan Polisi. [viva]




Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :