Kunjungan Istimewa Raja Hamad (Bahrain) Temui Presiden Erdogan Pasca Kudeta

(President Recep Tayyip Erdoğan met with King Hamad bin Isa Al Khalifa of Bahrain, at the Presidential Complex. 25/8/2016)

[portalpiyungan.com] ANKARA - Bahrain dan Turki telah menandatangani perjanjian kedua negara sejalan dengan janji para pemimpin mereka untuk meningkatkan hubungan dan kerjasama.

Perjanjian tersebut ditandatangani di Ankara dimana Raja Hamad Bin Isa Al Khalifa tiba pada hari Kamis (25/8) dalam kunjungan resmi kenegaraan yang mendapat sambutan hangat dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Raja Hamad adalah pemimpin Arab pertama yang mengunjungi Ankara pasca kudeta yang gagal di Turki pada bulan Juli. Kunjungan Raja Hamad yang menunjukan dukungan dan solidaritas ini sangat berarti bagi Turki.

"Rakyat dan pemerintah Turki tidak akan pernah melupakan sikap ini, yang akan tetap terukir dalam ingatan kita," kata Erdogan dalam pembicaraan resmi antara kedua delegasi.

Raja Hamad mengatakan bahwa Bahrain menyambut baik pemulihan keamanan dan stabilitas di Turki, yang dipimpin oleh Presiden Erdogan. "Kami ingin menekankan pentingnya komunikasi persaudaraan antar negara bersaudara ini," katanya.

Bahrain menganggap Turki sebagai saudara dan sekutu, dan kunjungan ini akan meningkatkan hubungan yang mengakar, Raja Hamad menambahkan.

Kedua negara menggarisbawahi pentingnya koordinasi dan konsultasi mengenai isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama, dan mendukung upaya regional dan internasional untuk memerangi terorisme dan ekstremisme dan mengkonsolidasikan keamanan dan stabilitas di kawasan.

Dia memuji hubungan bilateral yang luar biasa dan mengatakan bahwa ia telah mengeluarkan arahan untuk memperluas kerja sama militer, ekonomi dan perdagangan dan memanfaatkan keahlian Turki di sektor kesehatan, energi, industri, pariwisata dan perumahan sosial.

(Raja Hamad dan Presiden Erdogan bertukar cinderamata)

Pembicaraan pribadi antara Raja Hamad dan Presiden Erdogan membahas "hubungan bilateral yang kuat, isu-isu regional dan internasional dan perkembangan terbaru," Bahrain News Agency (BNA) melaporkan.

Pengamat internasional, Hasmi Bakhtiar memberi catatan atas kunjungan dan kesepakatan Raja Hamad dan Presiden Erdogan dan kaitannya dengan kesepakatan Erdogan dengan Putin (Rusia) beberapa waktu sebelumnya.

Berikut seperti disampaikan via akun twitternya:

- Kerja sama yang barusan disepakati Erdogan dengan Hamad bin Isa tanda-tanda negara 'jajahan' Iran lepas ke Turky?

- Salah satu konsekuensi normalisasi hubungan Turky dan Rusia adalah mundurnya Iran dari Kawasan dan daerah 'jajahan' Iran jatuh ke Turky.

- Rusia nampaknya akan memenuhi 'mahar' yang diminta Turky, konsekuensi lainnya peran Amrik di Kawasan bakal digusur Rusia.

- Dan Saudi ga punya pilihan lain untuk ikut Turky kecuali ingin jadi pecundang di Yaman. Lihat sekarang keberhasilan mulai tampak di Yaman.

- Dan kemenangan2 mulai terjadi di Suriah. Ini bisa terus berlanjut kalau Saudi konsisten dg sikapnya yang sekarang.

- Makanya Kerry (Menlu AS) dan Biden (Wapres AS) langsung diutus (ke Turki) agar kondisi ini ga berlanjut, ditambah provokasi Israel di Gaza tempo hari.

- Ini upaya2 Amrik agar kesepakatan2 liar (Turki-Rusia) ini ga berlanjut, dibantu oleh UE yang juga mulai ketakutan.

- Setelah Jerman sekarang Belanda yang rungsing agar syarat yang diajuin Turky ke UE buruan diterima.

- Bisa aja dah ini Erdogan :D




Subscribe to receive free email updates: