[portalpiyungan.com] Dalam pengantar sebelum pidato Jokowi dini hari Sabtu, 5 November 2016, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan alasan mengapa Jokowi tak dapat menemui peserta aksi damai.
Menurutnya, Jokowi sempat berkomunikasi dan menginginkan untuk hadir dan menemui perwakilan aksi damai tersebut.
"Akan tetapi, seluruh jalan tidak memungkinkan untuk kehadiran beliau, disarankan oleh Danpaspampres untuk tidak ke istana," ungkap Pramono Anung.
Alasan ini tentu saja terdengar konyol dan sangat dibuat-buat. Pasalnya, Jokowi sudah lama mengetahui detil acara aksi bela Islam. Sehingga bila Jokowi sampai pergi, berarti ia memang berusaha menghindar.
Begitu pula alasan bahwa seluruh jalan tidak memungkinkan untuk dilalui Jokowi. Bukankah sebagai seorang Presiden Jokowi memiliki hak untuk melintas di jalan utama atau bukankah Jokowi bisa menggunakan fasilitas helikopter atau kendaraan taktis milik TNI?
Alasan yang terlalu mengada-ada ini hanya menunjukkan ketidakmampuan Jokowi untuk mengelola konflik dan menghadapi kenyataan bahwa kariernya pun bisa tergusur jika terus-menerus melindungi Ahok si penista agama.