[portalpiyungan.com] JAKARTA - Rencana aksi demo besar-besaran menuntut penegakkan hukum atas kasus penistaan Al-Quran yang akan digelar Jumat besok 4 November 2016 rupanya sangat mengkhawatirkan penguasa.
Berbagai cara dilakukan untuk membendung atau setidaknya berusaha agar AKSI BELA ISLAM II JIHAD KONSTITUSIONAL ini tidak diikuti massa yang besar.
Terbaru, redaksi portalpiyungan.com menerima salinan Surat yang dikeluarkan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) kepada Pimpinan Perguruan Tinggi seluruh Indonesia. Surat ini terkait Aksi 4 November.
Berikut kutipannya:
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Dirjend Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Perihal: Himbauan terkait Unjuk Rasa 4 November 2016
Yth. Pimpinan Perguruan Tinggi
Seluruh Indonesia
Menindaklanjuti himbauan Presiden Republik Indonesia perihal unjuk rasa 4 November 2016 agar dalam pelaksanaannya tidak memaksakan kehendak, merusak atau anarki, maka Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, dengan mempertimbangkan:
(Baca butir 1, 2 di gambar atas)
Berdasarkan pertimbangan butir 1 dan 2, dihimbau kepada sivitas akademika (dosen dan mahasiswa) untuk tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan 4 November tersebut di atas.
Apabila terdapat sivitas akademika yang terlibat dalam kegiatan tersebut, tidak diperbolehkan mengatasnamakan dan membawa properti/atribut perguruan tinggi, serta tidak meninggalkan kewajiban dalam menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi.
Diharapkan agar pimpinan perguruan tinggi bersama seluruh sivitas akademika dapat tetap menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi dengan baik, dan menjaga budaya akademik agar tetap kondusif, sebagaimana diamanahkan pada UU No.12/2012 tentang Perguruan Tinggi.
Demikian disampaikan untuk dapat dijalankan sebagaimana mestinya.
2 November 2016
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Tembusan: Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
***
Kenapa bisa panik seperti ini menghadapi Aksi 4 November?
Kok seperti era rezim ORBA?
KENAPA NEGARA INI energinya dihabiskan HANYA UNTUK URUS 1 ORANG YANG TELAH MENISTAKAN AL-QURAN?
Kenapa repot-repot seperti ini?
Kenapa yang dipersoalkan adalah Aksi Umat Islam?
Kenapa bukan SI PENISTA AL-QURAN yang dipersoalkan?
Kalau hukum ditegakkan, bangsa ini tidak akan seperti ini. Hanya urusan satu orang, Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi sampai mengeluarkan himbauan kepada SELURUH PERGURUAN TINGGI.
Ya Allah.... sudah seperti ini nasib bangsa terbesar umat Islamnya di dunia. HANYA KARENA 1 ORANG.
Benar kata Fahri Hamzah:
"Terlalu mahal ongkos yang bangsa ini harus bayar untuk seorang Basuki..."