Bila Serius Dengan Janji, Jokowi Harus Segera Pecat Menteri Perdagangan

Arif Poyuono dan Jokowi
Membanjirnya gula rafinasi impor hingga 3,2 juta ton sedangkan kebutuhan hanya 2 juta ton, ada kelebihan 1,2 juta ton. Bukti kebohongan Jokowi terhadap rakyatnya, terutama petani tebu yang menjerit karenanya.

Bila memang serius dengan janjinya, Jokowi harus mencabut ijin impor gula rafinasi. Jokowi juga harus segera mencopot Menteri Perdagangan Rahmat Gobel yang mengijinkan impor gula rafinasi melebih keperluan industri dan tidak mampu meng-aplikasikan janji Jokowi terhadap petani tebu untuk mengurangi impor gula rafinasi serta ketidakmampuan memberantas mafia impor gula rafinasi.

"Jika tidak diindahkan, kami akan mengerahkan petani tebu se-Jawa dan pekerja perkebunan dan pabrik gula tetes tebu untuk mengepung Istana negara mendesak Jokowi memecat Menteri Perdagangan (Rahmat Gobel, red)," tandas Ketua Umum FSP BUMN Bersatu, FX Arief Poyuono, dalam siaran persnya, 13 Desember 2014.

Sikap Poyuono ini bisa dimaklumi, akibat gula rafinasi, pabrik gula milik PTPN XIV di Makasar tutup karena munculnya pabrik gula rafinasi di wilayah yang sama dengan pabrik gula lokal tersebut.

"Untuk itu pencabutan izin dinilai perlu dilakukan agar tidak berimbas kepada pabrik-pabrik gula di wilayah Jawa," ungkapnya.

Menurut Poyuono, demi menciptakan swasembada gula, pemerintah harus menata ulang manejemen yang berkualitas dan yang benar-benar mengerti terhadap industri gula.

"Manajemennya masih berantakan, diperlukan manajemen gula nasional. Perdagangan dan distribusi ditata dengan baik," tegasnya. [*]

Subscribe to receive free email updates: