[portalpiyungan.com] Rusia dan Turki meraih kesepakatan penting pada peta baru dari wilayah Suriah sebagai koridor terhadap teror PYD yang didukung AS di perbatasan utara Suriah yang dilanda perang.
Sumber tingkat tinggi pemerintah mengatakan kepada harian Turki Yeni Şafak bahwa peta baru yang disepakati meliputi wilayah Aleppo, Idlib, Latakia, Raqqa, Al-Hasakah dan Dery ez-Zor.
Inti dari kesepakatan kabarnya akan memungkinkan pasukan yang didukung Turki untuk masuk wilayah Aleppo dan pasukan Assad akan menarik diri dari kota. Struktur demografi sebelum perang akan diambil sebagai dasar proyek ini.
Turki dan Rusia tidak akan menerima koridor teror PYD/PKK di Suriah utara dengan tujuan untuk memasukkan wilayah al-Hasakah, Tal Abyad, Ayn al Arab, Jarabulus, Al Rai, Azez, Marea dan Afrin dalam satu nama 'federasi', 'canton' atau 'daerah otonom '.
Kedua negara akan berjuang bersama-sama melawan kelompok teroris kurdi PYD/PKK di bawah koordinasi operasi militer Turki 'Operation Euphrates Shield', menurut kesepakatan baru.
Daerah-daerah itu nantinya akan diserahkan kepada unsur-unsur lokal dan majelis lokal setelah dibebaskan dari kelompok teror PYD/PKK/Daesh.
Operasi militer 'Operation Euphrates Shield' yang dilakukan Turki dengan membackup pejuang Suriah Free Syrian Army (FSA) diluncurkan pada 24 Agustus untuk membersihkan kota perbatasan dari kelompok teror Daesh/ISIS dan PYD.
Sekitar 1.300 kilometer daerah persegi telah dibersihkan dan keamanan telah dibentuk di wilayah tersebut. Ribuan warga Suriah (pengungsi) sudah kembali ke rumah mereka dari pengungsian di Turki.
Pasukan FSA telah mencapai pinggiran Aleppo yang terkepung dan maju ke arah kota al-Bab, wilayah yang dikuasai ISIS di timur laut Aleppo.
Presiden Turki Erdogan mengatakan pekan lalu bahwa Operation Euphrates Shield akan maju ke selatan dan akan membersihkan daerah dari teroris dengan total 5.000 km persegi.
Serangan besar-besaran baru-baru ini dari kelompok oposisi (pejuang/mujahidin Suriah) dari Aleppo Barat yang berusaha mematahkan pengepungan rezim Assad selama sebulan juga dianggap sebagai bagian dari perjanjian ini (perjanjian Turki-Rusia).
Rusia Berhenti Serangan Udara di Aleppo
Meskipun mengalami kerugian berat pasukan rezim Assad di Aleppo Barat, Rusia mengesampingkan melakukan dukungan udara untuk pasukan Assad.
Juru Bicara Departemen Pertahanan Rusia Igor Konshenkov mengatakan akhir pekan ini bahwa pesawat Rusia sudah tidak diluncurkan dalam 13 hari terakhir.
Selain itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menolak permintaan Kementerian Pertahanan untuk melanjutkan serangan udara di Aleppo.
Sumber tersebut mengatakan bahwa rezim Assad akan mengkonsolidasikan kekuatannya di Latakia dan Tartus.
Sementara itu, Turki terus memperkuat kekuasaannya di daerah yang dibebaskan antara Azaz-Jarabulus.
Banyak tank dan kendaraan lapis baja bersama dengan personil militer telah dikerahkan di garis perbatasan İslahiye di Gaziantep, Minggu (30/10).
Sumber: http://ift.tt/2eg4b9a
[CATATAN]
- Erdogan, bikin kesepakatan diam2 dengan Rusia di belakang Amrik.
- Rusia setuju nyerahin Aleppo ke kelompok pejuang tentu berita buruk bagi Amrik yang mendukung PYD.
- Yah memang Turky harus cerdas dalam bermusuhan dengan Rusia atau berteman dengan Amrik :D
- Erdogan kudu lebih licik dari Amrik dan lebih sadis dari Rusia. Kalo ga gitu Turky yang bakal dimakan.
(@hasmi_bakhtiar)