Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay meminta Presiden Joko Widodo untuk merealisasikan janjinya guna mendorong perdamaian di Palestina dengan mengambil langkah konkret terkait serangan Israel terhadap Masjid Al Aqsa di Yerusalem.
"Saya kira Presiden Jokowi sangat mengerti betapa pentingnya Masjid Al Aqsa bagi umat Islam. Masjid tersebut pernah dijadikan kiblat umat Islam dalam ibadah shalat. Kesuciannya bersifat sakral," katanya saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat.
Saleh mengatakan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pernah menyampaikan akan berperan aktif dalam upaya pembebasan Palestina dari kungkungan Israel. "Umat Islam tentu sangat senang jika Presiden Jokowi berdiri di shaf terdepan untuk membantu Palestina. Sudah saatnya Jokowi tampil di pentas global," tuturnya.
Karena itu, Saleh meminta supaya Presiden Jokowi tidak hanya menugaskan Kementerian Luar Negeri untuk melakukan langkah-langkah diplomatik di PBB. Saleh yakin Presiden Jokowi mampu memprakarsai pertemuan dengan para kepala negara Islam untuk mencari solusi atas serangan Israel terhadap Masjid Al Aqsa.
Saleh, yang juga ketua Komisi VIII DPR, mengatakan bila Presiden Jokowi serius mengupayakan kebebasan Palestina, pasti akan mendapat dukungan kuat dari DPR. "Apalagi semua sudah tahu bahwa persoalan di Palestina bukan persoalan agama, tetapi lebih kepada pelanggaran hak asasi manusia berat," ujarnya.
Sebelumnya, Yordania mengadu kepada Dewan Keamanan PBB tentang serangan pasukan keamanan Israel pada Rabu (5/11) terhadap Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Yordania juga menyatakan akan mengambil langkah hukum untuk menghentikan serangan lebih lanjut.
Raja Yordania Abdullah adalah penjaga gugus tersebut, yang diakui dalam perjanjian perdamaian 1994 dengan Israel. Gugus tersebut, lokasi Kubah Karang, dikelola oleh pegawai pemerintah Yordania. Yahudi tidak diizinkan beribadah di tempat tersebut. [republika/fs]
"Saya kira Presiden Jokowi sangat mengerti betapa pentingnya Masjid Al Aqsa bagi umat Islam. Masjid tersebut pernah dijadikan kiblat umat Islam dalam ibadah shalat. Kesuciannya bersifat sakral," katanya saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat.
Saleh mengatakan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pernah menyampaikan akan berperan aktif dalam upaya pembebasan Palestina dari kungkungan Israel. "Umat Islam tentu sangat senang jika Presiden Jokowi berdiri di shaf terdepan untuk membantu Palestina. Sudah saatnya Jokowi tampil di pentas global," tuturnya.
Karena itu, Saleh meminta supaya Presiden Jokowi tidak hanya menugaskan Kementerian Luar Negeri untuk melakukan langkah-langkah diplomatik di PBB. Saleh yakin Presiden Jokowi mampu memprakarsai pertemuan dengan para kepala negara Islam untuk mencari solusi atas serangan Israel terhadap Masjid Al Aqsa.
Saleh, yang juga ketua Komisi VIII DPR, mengatakan bila Presiden Jokowi serius mengupayakan kebebasan Palestina, pasti akan mendapat dukungan kuat dari DPR. "Apalagi semua sudah tahu bahwa persoalan di Palestina bukan persoalan agama, tetapi lebih kepada pelanggaran hak asasi manusia berat," ujarnya.
Sebelumnya, Yordania mengadu kepada Dewan Keamanan PBB tentang serangan pasukan keamanan Israel pada Rabu (5/11) terhadap Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Yordania juga menyatakan akan mengambil langkah hukum untuk menghentikan serangan lebih lanjut.
Raja Yordania Abdullah adalah penjaga gugus tersebut, yang diakui dalam perjanjian perdamaian 1994 dengan Israel. Gugus tersebut, lokasi Kubah Karang, dikelola oleh pegawai pemerintah Yordania. Yahudi tidak diizinkan beribadah di tempat tersebut. [republika/fs]