[portalpiyungan.com] Di tengah puncak amarah umat Islam terhadap penistaan agama yang dilakukan Ahok, Megawati Soekarnoputri ujug-ujug mempertanyakan dan meragukan nasionalisme bangsanya sendiri.
Megawati yang mengaku mengikuti perbincangan di sosial media terkait pilkada DKI 2017, secara mendadak berbicara tentang pilgub DKI Jakarta.
“Pak Ahok kenapa enggak boleh jadi gubernur? Apakah karena dia matanya sipit, agamanya non muslim? Apakah itu Indonesia?” tanya Megawati.
Belum cukup sampai di situ, Megawati masih melanjutkan.
"Kita diharuskan mencintai semua makhluk. Kok sekarang seperti itu banyak isu SARA. Islam kok gitu, siapa yang ngajari? Urusan memilih pemimpin kok dikorelasikan dengan agama dan ras. Ini tidak lucu kalau diteruskan," ujar Megawati di sela-sela 'Pelatihan Mubaligh Kebangsaan Baitul Muslimin, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin, 31 Oktober 2016.
Baiklah, mari kita jawab bersama satu demi satu pertanyaan-pertanyaan Megawati tersebut.
1. Pak Ahok kenapa enggak boleh jadi gubernur?
Jawabannya: Ahok sudah menjabat menjadi Gubernur. Melanjutkan jabatan Jokowi. Bila ingin tetap menjadi gubernur, harus lewat mekanisme Pemilihan Kepala Daerah.
2. Apakah karena dia matanya sipit, agamanya non muslim?
Jawabannya: Tidak ada yang mempersoalkan kesipitan mata Ahok dan agama yang dianut Ahok. Justru Ibu Megawati, yang berbicara di depan forum mubaligh lah yang menyebut kesipitan mata Ahok, agama Ahok dan mengaitkannya dengan Pilgub.
3.Apakah itu Indonesia?
Jawabannya: Ya, Bu! Ini Indonesia! Maka Ibu Megawati tidak perlu takut dan panik bila calon yang diusung PDI P tak dipilih umat Islam. Toh masih ada warga yang beragama lain, dan umat Islam tidak akan pernah mencampuri kebijakan agama-agama tersebut.
4. Kok sekarang seperti itu banyak isu SARA. Islam kok gitu, siapa yang ngajari?
Jawabannya: JUSTRU yang memulai mencampuri urusan umat Islam adalah calon yang Ibu usung. Dia jugalah yang mengajari umat Islam untuk belajar membenci. Lihat dan tonton video saat Ahok berteriak menghujat ayat suci kami. Inikah politisi yang menurut Ibu mampu menjadi simbol keragaman Indonesia?
Perlu Ibu pahami, kemarahan umat muslim Indonesia adalah karena ada seorang gubernur, yang mengenakan seragam dinas, ketika memberikan penyuluhan mengenai budi daya perikanan, tiba-tiba berbicara mengenai agama dan menafsir ayat kitab suci agama yang tak dia anut!!
Seorang Gubernur yang seharusnya menyatukan umat malah dengan sadar menistakan agama lain.
Maka bila ada seorang Gubernur yang memusuhi agama dan menghujat kitab suci masyarakatnya, masih pantaskah dia memimpin masyarakat tersebut?
Allah SWT, yang menyebut-Nya pun Ibu kesulitan, berfirman: “Wahai kaum mukmin, janganlah kalian mengambil jadi pemimpin orang-orang yang telah melecehkan agamamu, diantara kaum Yahudi, Nasrani, dan orang-orang musyrik. Taatlah kalian pada Allah jika kalian benar-benar beriman.” (Qs. Al Maidah, 5:57).
Setelah menjawab begitu banyak pertanyaan Ibu, izinkan kami bertanya satu hal saja.
Mengapa Ibu lebih peduli pada pencalonan Ahok ketimbang perasaan mayoritas umat Islam yang terluka karena sikap Ahok yang telah menghina, melecehkan Islam?
Semoga Ibu segera menemukan jawabnya.
Portal Piyungan