Foto selfie para dokter dan perawat dari Rumah Sakit Fengcheng di Xi'an telah memicu kegemparan publik di China. Mereka dihujat masyarakat asik berfoto ria usai berhasil mengoperasi pasiennya yang kondisinya masih kritis. Shanghai Daily melaporkan bahwa foto-foto, awalnya diambil pada tanggal 15 Agustus untuk memperingati penutupan sebuah gedung operasi yang lama. Gedung itu dijadwalkan akan diganti dengan yang baru.
Usai mendapatkan serangan dari publik Wakil Direktur Rumah Sakit itu pun mengaku bertanggung jawab dalam mengawasi, telah memecat seluruh staf medis terlibat dalam aksi selfie tersebut. Menurut sebuah pernyataan pejabat Biro Kesehatan Masyarakat Xi'an, Rrumah Sakit tersebut pun telah didenda.
Selain itu, ia juga mengungkapkan para anggota staf yang terlibat dalam foto itu, disamping dipecat dari pekerjaannya juga mendapat denda setara tiga bulan gaji.
Salah seorang staf kemudian membeberkan kepada wartawan tindakan itu. Dia mengatakan bahwa seorang pekerja 40 tahun terluka parah di tempat kerja dan terancam kehilangan kakinya.
Operasi itu sangat sulit dan berlangsung selama tujuh jam, selama itu juga para staf tidak sempat makan atau minum.
Hingga pada akhirnya operasi mereka berhasil dan mampu menyelamatkan kaki pasien, kemudian mengambil beberapa gambar untuk merayakannya. Beberapa staf terlinat membuka masker mereka karena ruangan operasi itu tidak dilengkapi dengan fasilitas AC.
Foto-foto itu dilaporkan telah diambil oleh Direktur Rumah Sakit, kemudian diunggah ke internet sebagai bahan diskusi antara para netizen.
Banyak pengamat yang marah atas insiden tersebut. Satu netizen mengungkapkan ketidaksenangannya bagaimana dokter tampaknya mengabaikan pasiennya dan tidak menunjukkan belas kasihan.
Sedangkan yang lain bertanya, "mana etika, integritas dan prestasi mereka?"
Namun, tidak semuanya menghujat aksi tersbeut, diantara pengguna netizen ada juga yang membela. Rupanya dia seorang profesional medis dan menggunakan media sosial untuk mendiskusikan pendapatnya.
"Pada gambar pertama, ahli bedah telah mengundurkan diri, karena memiliki dua asistennya, untuk menyelesaikan jahitan kulit. Dalam gambar kedua dan ketiga, operasi telah berhasil diselesaikan dan pasien siap untuk kembali ke bangsal. Tidak ada yang buruk ketika kita mengambil foto di meja operasi untuk memperingati kesuksesan operasi," katanya.
Sumber
Tribun Medan