Semua ayat-ayat di dalam Al Quran menyimpan banyak sekali ilmu pengetahuan yang sangat lengkap mulai dari ilmu yang berhubungan dengan hukum, hubungan antar masyarakat dan norma-norma kehidupan hingga ilmu pengetahuan tentang sains. Sehingga tidak heran jika penemuan-penemuan yang di temukan oleh ilmuwan pada abad modern ini, sebenarnya sudah tertulis dalam kitab suci Al-Qur'an 1400 tahun silam.
Berbicara soal keajaiban tentang kitab suci umat Islam ini, marilah kita membahas pada suatu hal yang sederhana di dalam kehidupan ini yaitu penciptaan yang berpasang-pasang. Allah SWT dalam firmannya:
"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." [QS. Ya-Sin ayat 36]
Umumnya kita mengetahui bahwa gagasan tentang 'pasangan' ini dengan memaknainya sebagai laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina. Namun ungkapan "...maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." pada ayat 36 surat Ya-Sin di atas memiliki cakupan yang lebih luas.
Dan pada saat ini, cakupan makna lain yang terdapat di dalam ayat tersebut sudah terungkap. Anda pasti tahu dengan ilmuwan asal Inggris yang dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1993 silam.
Paul Andrien Maurice Dirac merupakan Fisikawan besar asal Inggris yang lahir di Bristol, Inggris pada 8 Agustus 1902. Pada abad ke-19 dalam penelitiannya berhasil menemukan materi yang diciptakan secara berpasangan. Penemuannya ini disebut dengan nama "Parité", penemuannya ini menyatakan bahwa seluruh benda yang ada di alam semesta sampai partikel terkecil yang tak terlihat oleh kasat mata itu berpasangan dengan lawan jenisnya yang disebut dengan anti-materi.
Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif.
Dari sini saja sudah bisa kita lihat bahwa fakta tersebut senada dengan apa yang disebutkan di dalam Al-Qur'an.
"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah." [QS. Ads-Dzariyat ayat 49]
Menurut ayat di atas disebutkan bahwa makhluk yang diciptakan Allah secara berpasangan ternyata tidak hanya manusia, tetapi juga seluruh jenis makhluk. Hewan ada yang jantan dan betina, tumbuhan juga ada jantan dan betina, sampai kepada benda hidup dan benda mati.
Dahulu, manusia tidak mengetahui jika tumbuhan juga mempunyai pasangan jantan dan betina layaknya hewan. Ilmu botani di abad modernlah yang mengungkap adanya jenis jantan dan betina pada tumbuhan.
Dalam ilmu botani jelas disebutkan, setiap tumbuhan terdiri dari jantan dan betina. Malah tumbuhan yang mempunyai kedua jantina bersekali (Unisexual), mempunyai kedua-dua elemen yang jelas perbedaannya antara jantan dan betina.
Terkait hal ini, sebenarnya Alquran sudah lama membicarakannya dalam surah Thaha ayat 53 yang berbunyi,
"Dan Dia telah menurunkan dari langit air, maka Kami keluarkan dengannya berpasang-pasangan dari tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam (warna dan rasa)" [QS. Thaha ayat 53]
Kemudian firman Allah SWT lainnya berbunyi,
"Dan dari segala buah-buahan Dia menjadikan padanya berpasang-pasang dua." [QS. ar-Ra’d ayat 3]
Penelitian abad modern menyebutkan, buah adalah produk terakhir dari sistem pembiakan tumbuh-tumbuhan berperingkat tinggi. Peringkat sebelum menjadi buah adalah bunga, yang mempunyai organ jantan (benang sari) dan betina (ovula).
Apabila debunya dibawa ke bunga, ia menjadi buah, yang mana buah ini akan ranum dan membebaskan bijinya. Oleh karena itu, semua buah-buahan menunjukkan adanya organ jantan dan betina.
Tidak hanya hewan dan tumbuhan saja, tetapi juga partikel terkecil yang pernah ada seperti atom ternyata juga berpasangan. Seperti kuasa elektrik, atom mengandung elektron (ion positif) dan proton (ion negatif).
Ilmuwan yang pertama kali menemukan ion adalah fisikawan Jerman, Julius Elster dan Hans Friedrich Geitel pada 1899. Ion adalah atom yang bermuatan negatif atau positif.
Atom tersusun dari neutron yang muatannya netral, proton yang positif dan elektron yang negatif. Neutron dan proton ada di bagian tengah yang merupakan inti atom, sedangkan elektron berputar mengelilingi inti atom pada tempat orbitnya (tingkat energi).
Ajaibnya, jumlah muatan positif dan negatif pada atom selalu sebanding sehingga atom tidak memiliki muatan. Namun, karena sesuatu sebab, beberapa elektron dapat meninggalkan atom yang disebut elektron bebas.
Jika atom kehilangan elektron bebas, ia berubah menjadi ion positif. Sebaliknya, akan menjadi ion negatif jika ia menerima elektron bebas. Ion-ion ini tidak stabil dan cenderung mencari gandengan untuk berikatan. Teori manusia yang mengatakan suatu benda tidak mempunyai pasangan adalah keliru.
Seperti orang yang mengatakan, penyakit yang tidak ada obatnya. Hal ini tentu bertentangan dengan sabda Rasulullah SAW,
"Allah menurunkan penyakit dan obat dan dijadikan kepada setiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah, tetapi jangan berobat dengan yang haram." [HR Abu Daud]
Hal ini juga memotivasi seseorang untuk bisa berobat, karena telah dijamin ketersediaannya. Allah menurunkan penyakit sekaligus dengan obatnya. Seperti hadis Rasulullah SAW,
"Jika seekor lalat jatuh ke dalam minumanmu, rendamlah ke dalam air. Satu sayapnya mengandungi racun dan satu sayap lagi mengandung obatnya." [HR Bukhari]
Jadi, tidak ada alasan untuk berputus asa dari rahmat Allah. Allah menciptakan masalah, Allah juga menciptakan solusinya. Allah menciptakan kegelapan, maka Allah juga menciptakan cahaya.
Baca Juga: Menggunakan Kata 'Jangan' Kepada Anak, Kenapa Tidak?