Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus terperosok ke level Rp12.400-an per USD. Melalui pelemahan ini, menjadikan Rupiah sebagai mata uang dengan nilai terendah nomor empat dari 180 negara anggota Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).
Adapun negara dengan mata uang sampah nomor satu di dunia adalah Iran dengan mata uangnya rial. Mengikuti rial, ada mata uang dong dari Vietnam dan mata uang dobra dari Sao Tome yang menempati posisi dua dan tiga di atas Indonesia.
Pengamat pasar uang Farial Anwar mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dollar terus merosot lantaran tidak ada kemampuan memepertahankan stabilitas mata uang. “Sehingga rupiah masuk ke dalam daftar uang sampah. Ini yang memprihatinkan,” ujar Farial seperti diberitakan Tempo, Ahad, 14 Desember 2014.
Padahal, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang diyakini akan menguatkan mata uang Garuda tersebut. (Baca TEMPO: Harga BBM Naik, Rupiah Bakal Terus Melesat)
Jauh hari sebelumnya, saat masih Pilpres, media dan pengamat juga berkoar-koar kalau Jokowi terpilih jadi presiden maka rupiah akan menguat....
TEMPO: Jokowi Jadi Presiden, Rupiah Bisa Tembus 10 Ribu
detikcom: Bank Asing: Percaya Atau Tidak, Dolar Turun ke Rp 10.000 Kalau Jokowi Presiden
Dan ternyata memang betul.. sekarang Rupiah menguat... menguatirkan maksudnya.