Lubang ini disebut "hitam" karena menyerap apapun yang berada disekitarnya dan tidak dapat kembali lagi, bahkan cahaya. Seperti yang kita ketahui, Black Hole dibagi menjadi dua macam yaitu Stellar dan Supermassive Black Hole. Stellar Black Hole terjadi setelah bintang mati berada di galaxy tetapi tidak dipusatnya. Sedangkan Supermassive black Hole terbentuk jika berada dipusat galaxy.

Bagaimana bintang bisa mati? Pada bintang terjadi reaksi fusi, yaitu bersatunya dua atom ringan menjadi atom yang lebih berat, 2 atom hidrogen saling bertabrakan sehingga terbentuk hellium yang membuat bintang menyala.
Selama bahan bakar masih ada reaksi fusi itu akan terus terjadi, namun jika bahan bakar habis maka suatu bintang akan mati. Bintang yang mati akan menjadi White Dwarf untuk bintang yang berukuran kecil, menjadi Nebula untuk bintang berukuran sedang (contohnya Matahari), menjadi Supernova jika ukurannya 8 kali Matahari, menjadi Balck Hole untuk bintang berukuran 25 kali Matahari.
Al Quran sedikit memberi gambaran mengenai Red Giant dalam QS. 55 ayat 37. Black Hole sendiri bisa dianalogikan suatu bola yang berdiameter beberapa cm saja, namun massanya sama dengan bumi, hal ini menyebabkan gravitasi Black Hole menjadi sangat tinggi.
Dengan demikiran semua benda yang ada disekitarnya akan tertarik bahkan cahaya pun akan tertarik sehingga warnanya menjadi hitam. Black Hole menarik, menekan, dan membersihkan setiap sesuatu yang ditemuinya dalam perjalanannya. Peristiwa ini sedikit digambarkan dalam Surat At-Takwir ayat 15-16.
Selain itu dalam Surat At-Thariq juga digambarkan mengenai bintang yang cahayanya menembus.
- Wassamaai Wa At-Thaariq
- Wamaa Adraakama tthaariq? (Tahukah Kamu Apa itu At-Tharriq itu?)
- "Annajmu Atssaaqib"
Dari ketiga ayat tersebut ada dua kata yang perlu ditekankan yaitu Kata At-Tharriq dan Attsaqib. At-Thaariq berasal dari Tha-ra-qa, berarti memukul dengan palu. Bagaimana suatu benda yang dipukul dengan palu? tentu akan menimbulkan getaran yang cukup keras.
Bagaimana kalau ukuran benda itu begitu besar? tentu getarannya juga dasyat. Dari akar kata tersebut bercabang menjadi beberapa kata yang artinya bisa jalan atau cara atau metode (At-Tariiqah), kekuatan (At-Thirqu), dan yang datang pada malam hari atau bintang dini hari (At-Thaariq).
At-Tsaqib dalam kamus Al-Munawir berasal dari kata Tsa-qa-ba. Tsaqaba berarti menembus, melubangi. Jadi At-Tsaqib bisa diartikan yang tembus atau berlubang. Maka tidak salah jika dalam terjemahnya DEPAG menartikannya "Bintang yang cahayanya menembus".
Inilah kebenaran bahwa sebaik-baik bacaan adalah Al-Quran. Begitu pentingnya membaca Al-Quran, bahkan tanpa tahu maknanya dan masih terbata-bata membacanya masih mendapatkan pahala.
Apalagi yang dapat memaknai kandungan Al Quran, tentu akan mendapatkan manfaat yang banyak dalam kehidupannya. Akhirnya hanya orang-orang yang mau menggunakan hati dan akalnya yang akan dapat menerima kebenaran.