PAPUA. Ada lima janji Joko Widodo pada masyarakat Papua ketika dia berkampanye pada Pilpres 2014. Dia antara lain berjanji akan menghentikan konflik di Papua, melakukan perundingan ulang dengan perusahaan asing yang menambang di tanah Papua, dan memberikan kesejahteraan yang lebih banyak kepada masyarakatnya.
Lalu dua hari yang lewat, enam orang di Kampung Ipakiye, Paniai Timur; mati menyedihkan. Mereka ditembak oleh aparat meski Jakarta kemudian berkelit dengan banyak dalih dan pembenaran. Menko Polhukam, Tedjo Edhi Purdjianto malah terkesan meremehkan pembunuhan itu dengan menyebut, kasusnya akan diselesaikan secara adat membakar batu.
Ke mana Jokowi yang dulu pernah berjanji mengentaskan konflik di Papua dan memberikan kesejahteraan pada warganya?
Sehari setelah kejadian penembakan, dia hadir di Kampus UGM. Melucu dengan mengatakan tidak pernah menaikkan harga minyak. Ceramahnya yang disambut tepuk tangan oleh Civitas Akademika UGM seolah telah mengabaikan fakta, ada warga negara yang mati di Makassar karena menolak penaikan harga minyak; dan di Papua, enam warga negara mati diterkam peluru.
Tentu, orang-orang boleh berkata untuk memberikan waktu pada Jokowi memenuhi janjinya pada warga Papua dan janji-janji lainnya, tapi seorang presiden mestinya bersikap sebagai seorang presiden, bukan berlaku sebagai peserta stand up comedy.
*dari wall fb Rusdi Tandingan Mathari