Presiden Joko Widodo (Jokowi) Selasa kemarin (9/12/2014) memberikan kuliah umum kepada sekitar 150 mahasiswa di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Demikian dikutip dari detikcom. (klik LINK berita)
Selang satu hari, esoknya, Rabu (10/12/2014), mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga memberikan kuliah umum di Kampus UIN Syarif Hidayatullah yang diberitakan RMOL dihadiri ribuan mahasiswa yang memadati Aula.
Berikut berita lengkapnya dari RMOL:
Ternyata, Pesona SBY Belum Pudar
Memang, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak lagi menjabat presiden RI. Tetapi soal pesona, SBY boleh dibilang selalu unggul. Sejak menjadi warga negara biasa dalam dua bulan terakhir, kharismanya belum juga pudar.
Saat memberikan kuliah umum di Kampus UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan (Rabu, 10/12), SBY dikerubuti hampir seribu mahasiswa yang berebut foto bareng. SBY tentu tampak gembira masih memiliki banyak fans.
Kuliah umum yang disajikan Presiden ke-6 RI yang juga Ketua Umum Partai Demokrat ini bertajuk "Pengalaman Mengawal Reformasi". Acara digelar di Auditorium utama Kampus I. SBY sudah berada di lokasi acara sekitar 30 menit sebelum acara dimulai pukul 10.00 WIB.
SBY datang ditemani beberapa orang dekatnya. Diantaranya, Ketua Harian Demokrat yang juga mantan Menteri Koperasi dan UKM, Syarief Hasan; Sekretaris Kehormatan Partai Demokrat yang juga mantan Menteri Hukum, Amir Syamsuddin; mantan Menteri Pertanian, Suswono; mantan Wakil Menteri Agama, Nasaruddin Umar, dan Ketua MPR yang juga mantan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. Di kampus, SBY disambut langsung Rektor UIN Komaruddin Hidayat dan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.
Sejak masuk area kampus, ratusan mahasiswa sudah berkerumun menunggu SBY. Begitu juga saat berjalan dari ruang tunggu ke aula, para mahasiswa sudah berjubel. Akibatnya, beberapa anggota pasukan pengamanan yang menjaga sang mantan presiden cukup kelawahan.
Di dalam aula, ribuan mahasiswa sudah menanti. Saat SBY masuk, serentak mereka bersorak. Ratusan mahasiswa yang tidak bisa masuk tetap berusaha melihat SBY dari balik pintu-pintu kaca.
Di atas podium, SBY menyampaikan kuliah umumnya. Gaya bahasanya masih sama saat masih jadi presiden. Runut, tegas, intonasinya jelas, dan banyak menggunakan istilah ilmiah. Komaruddin menemani SBY, duduk di atas panggung sebagai moderator.
Di awal pidatonya, SBY mengaku ingin menyepi dari dunia politik. Namun dirinya tidak bisa menolak permintaan Komaruddin untuk memberikan kualiah umum.
"Saya harus hadir hari ini memenuhi undangan sahabat saya. Terus terang ini kuliah umum pertama saya setelah 20 Oktober 2014 lalu. Topiknya baik, reformasi dan yang mengundang juga seorang reformis. Tentunya, yang saya sampaikan ini bukan orasi, disertasi, tapi pengalaman yang akan saya bagikan," tuturnya.
Soal gerakan reformasi, SBY mengklaim dirinya sudah aktif di dalamnya sejak 1999 kala masih menjabat Ketua Fraksi di MPR. Saat menjadi presiden selama 10 tahun jabatan, SBY mengaku, terus aktif mengawal reformasi sampai beralihnya pemerintahan ke Presiden Joko Widodo.
Tema pembicaraan kemudian berlanjut ke demokrasi, Perppu Pilkada Langsung, pertumbuhan ekonomi, dan juga soasial budaya. Bicaranya cukup panjang dan tanpa teks.
Setelah sakitar satu jam bicara, Komaruddin membuka sesi tanya jawab. Para mahasiswa berebut mengacungkan tangan, tapi yang diperkenankan hanya empat. SBY memuji antusiasme dan pertanyaan-pertanyaan mahasiswa itu.
"Saya harus katakan, semua pertanyaannya berbobot dan berkualitas," ucapnya. Pujian itu membuat mahasiswa bersorak gembira.
Karena pertanyaan yang bagus, SBY pun minta tambah. "Silakan Pak Rektor, tambah empat lagi," ucapnya. Seisi ruangan pun riuh kembali dengan sorakan.
Di akhir pidato, Komaruddin menyuguhkan hiburan grup musik UIN yang menyanyikan lagu Aku Rindu Padamu” yang merupakan ciptaan SBY pada 2006. SBY tersipu atas sajian musik itu. Para mahasiswa belum puas. Mereka meminta SBY ikut nyanyi. Sayangnya, SBY menolak. Dia malah "curhat" soal hobinya mencipta lagu.
"Ada yang mengkritik saya, kapan kerjanya kok bikin lagu melulu. Saya jelas, saya membuat lagu itu empat bulan sekali. Tiba-tiba, ide itu datang. Itu dibuat dalam waktu dua jam. Kadang di waktu libur, kadang di tengah malam. Jadi, sama sekali tidak mengganggu kerja," ungkap SBY.
Tepat pukul 11.30 WIB, kualiah umum selesai. Namun, mahasiswa yang datang makin banyak. Mereka tumpah di lapangan antara aula dan gedung rektorat. Para mahasiswa berdesak-desakan untuk bisa bersalaman atau berfoto bareng SBY. Praktis, hanya menyisakan jalan setapak. Para anggota pengamanan mantan presiden, polisi, TNI dari Koramil, dan petugas keamanan kampus sampai harus dorong-dorongan dengan mahasiswa untuk membuka jalan. SBY sendiri dengan ramah menerima semua mahasiswa yang mengajaknya bersalaman.
Melihat situasi riuh ini, Syarief Hasan ikut bangga. "Lihat tuh, begitu antusiasnya. Kalau diperbolahkan maju (nyapres) lagi, jadi dia," selorohnya.
Di ruang Rektorat, SBY istirahat selama satu jam. Namun para mahasiswa setia menunggu. Dengan sabar mereka berkemun di depan pintu rektorat menanti-nanti SBY keluar. Tepat pukul 1 siang, SBY keluar. Ratusan mahasiswa kembali mengerubutinya sampai mobil. [ald]
(sumber: http://politik.rmol.co/read/2014/12/11/182978/Ternyata,-Pesona-SBY-Belum-Pudar-)
Harus diakui memang pesona SBY masih lebih kuat.