Gus Sholah: Akan Merugikan Anies Sendiri



Polemik yang melibatkan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Anies Baswedan terkait tata tertib berdoa bagi para siswa sebelum dimulai proses belajar di sekolah dinilai akan merugikan Anies Baswedan.

Hal itu disampaikan KH Salahuddin Wahid melalui akun twitternya @Gus_Sholah.

"Membaca bbrp pernyataan @aniesbaswedan yg dikutip media dgn yg diucapkan, mnrt ybs ada perbedaan. Ternyata itu timbulkan masalah. Kalau hal2 spt ini kerap terjadi, Akan merugikan @aniesbaswedan sendiri," ujar tokoh NU yang akrab dipanggil Gus Sholah ini melalui akun twitternya, Rabu (10/12/2014).

Sebagaimana ramai diberitakan sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan kementeriannya sedang mengevaluasi proses belajar mengajar yang selama ini berlangsung di sekolah-sekolah negeri. Salah satu yang sedang dievaluasi terkait dengan tata cara membuka dan menutup proses belajar, termasuk berdoa yang selama ini identik dengan cara Islam.

“Saat ini kita sedang menyusun, tatib soal aktivitas ini, bagaimana memulai dan menutup sekolah, termasuk soal doa yang memang menimbulkan masalah. Ini sedang di-review dengan biro hukum,” ujar Anies dalam jumpa pers di kantornya, Gedung Kemendikbud, Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Senin pekan kemarin (1/12/2014).

Anies mengatakan hal itu menjawab pertanyaan tentang adanya keluhan sejumlah orangtua murid terhadap tata cara dominan agama tertentu, Islam, dalam proses belajar mengajar. Hal itu membuat siswa penganut agama lain menjadi tidak nyaman.

“Sekolah di Indonesia mempromosikan anak-anak taat menjalankan agama, tapi bukan melaksanakan praktik satu agama saja,” tuturnya.

Menurut Anies, sekolah negeri bukanlah tempat untuk mempromosikan keyakinan agama tertentu. Sesuai dengan asas pemerintah menjamin kemerdekaan beragama di Indonesia, sekolah seharusnya memberikan kesetaraan bagi penganut agama lainnya.

“Sekolah negeri menjadi sekolah yang mempromosikan sikap berketuhanan yang Maha Esa, bukan satu agama,” ujar Anies.

Pernyataan ini kemudian mendapat rekasi keras dari publik, termasuk ustadz Yusuf Mansur.

Respon publik yang sangat besar yang disuarakan melalui sosial media akhirnya membuat Menteri Anies melakukan klarifikasi. Dikutip dari ROL, Anies menjelaskan, penyusunan tatib itu baru wacana dan tidak akan dilanjutkan.

"Tidak tahu tatib itu akan dibikin apa tidak. Itu baru wacana," kata Anis saat dihubungi Republika,‎ Selasa (9/12).


Subscribe to receive free email updates: