SURAT TERBUKA dari Kader Lille Untuk Petinggi PKS


Oleh: Hasmi Bakhtiar
(Alumni Al-Azhar, Kader LN Mhs S2 Lille Perancis)

1. Gw suka bilang, kalau yang anda genggam suatu kebenaran terhadap iblis sekalipun akan bisa anda jelaskan.

2. Tapi jika itu suatu kebohongan apalagi disertai dengki memakai seribu dalil pun anda tidak akan mampu, malah terlihat semakin bodoh.

3. Nabi aja ditegor ketika salah, masa baru jadi pejabat parpol aja ngambek pas dikritik?

4. Gw pribadi bisa paham semua kelemahan petinggi PKS saat ini secara mereka manusia, termasuk dalam pilkada DKI.

5. Tapi ketika kelemahan tadi sudah merugikan personal atau keluar dari aturan negara yah harus dilawan.

6. Ini yang ga bisa dipahami oleh banyak kader PKS, mereka anggap kritikan sbg permusuhan dari A-Z.

7. Kritik terhadap kebijakan petinggi dianggap pembangkangan terhadap partai. Gw ga ngerti kader2 model gini dibina macam apa.

8. Gw dari awal ada issue Mardani diusung jadi cawagub udah kritik PKS, karena menurut gw ada hal lebih yang masih bisa diperjuangin.

9. Cuma ketika kelihaian petinggi PKS mentok dan bahkan ga ngusung kader sama sekali gw bisa pahami, karena mereka memang ditugasin untuk itu.

10. Tapi beda cerita ketika kekuasaan dipakai untuk melanggar hak orang lain bahkan kader sendiri, dan kemudian membangkang terhadap hukum (Kasus FH, Putusan sela PN Jaksel menganulir pemecatan FH sampai ada keputusan final pengadilan -red).

11. Petinggi PKS itu diamanahkan untuk memajukan partai, bukan untuk menyalakan api di internal yang mereka sendiri ga sanggup memadamkan lagi.

12. Dalam menjalankan amanah tentu mereka banyak kekurangan karena mereka manusia biasa, bukan nabi bukan malaikat dan itu bisa dipahami.

13. Tapi kelemahan mereka ketika sudah melanggar hak orang lain apalagi melawan hukum itu tidak bisa dimaklumi sbg manusia biasa lagi.

14. Allah saja tidak menerima taubat seorang hamba sebelum dia meminta maaf kepada orang yang didzolimnya. Semua ada ukurannya.

15. Pesan gw buat para petinggi PKS, kalian jadi petinggi karena kalian memiliki kader, jadi tolong jaga mereka.

16. Tanpa kader yang siang malam memperjuangkan 'kereta' ini mustahil kalian bisa jadi masinis, jadi tolong dengar mereka.

17. Sebelum dulu kalian naik 'kereta' yang bernama PKS ini berapa kali kalian masuk Tv? Berapa banyak rakyat Indo yang mengenal kalian?

18. Siapa yang kenal kalian para petinggi PKS sebelum 'kereta' ini membuat suara kalian didengar orang banyak?

19. Kalian sama dengan kader lainnya sebelum menaiki 'kereta' ini, sama dengan saya, dengan kader yang kalian paksa keluar dari PKS.

20. Kita semua sebelum menaiki 'kereta' ini 'Laa Syai' (bukan apa-apa) tapi sekarang karena 'kereta' ini kita menjadi 'kullu syai'.

21. Kritikan banyak kader terhadap kalian bukanlah suatu ungkapan kebencian, tetapi karena cinta kepada 'kereta' ini.

22. Mereka berhak menyampaikan kritikan dan kalian tidak usah berkecil hati, karena dakwah kepada Allah artinya milik orang banyak.

23. Dengan semua kelemahan yang kalian miliki mereka masih mau mendengarkan dan taat dengan keputusan yang kalian ambil, spt pilgub DKI.

24. Kalau selama ini mereka menyampaikan kritikan karena benci, bukankah dalam kasus FH dan pilgub semua kalian yang ambil kebijakan?

25. Kalian harus paham dalam berjamaah masalah bisa datang tidak hanya dari kader, tetapi juga dari kalian para Qiyadah.

26. Dengarkan mereka, manusiakan mereka dan kembalikan hak mereka yang kalian rampas.

27. Tanpa kader kalian hanyalah 'Laa Syai' jadi kembali rangkul mereka.

28. Jamaah ini bisa sabar dengan pemimpin tipe apapun, tapi tidak dengan pemimpin bodoh sekaligus keras kepala.

29. Salam hormat gw untuk asatidz DPP. Robbuna yahdiina jami'an...

Lille, 25 September 2016




Subscribe to receive free email updates: