Pada hari itu pula, manusia akan dikelompokkan berdasarkan keyakinannya masing-masing. Selain itu, hari kiamat juga disebut dengan Yaumul Jam'i, adalah hari berkumpulnya seluruh manusia sejak zaman Nabi Adam sampai dengan manusia akhir zaman untuk di tanyakan seluruh amal perbuatannya selama hidup di dunia.
Oleh karena itu, kiamat juga disebut sebagai Yaumul Hisab, yaitu hari perhitungan amal, dan juga Yaumul Mizan atau hari penimbangan, yaitu hari diadakannya timbangan amal perbuatan yang telah di lakukan manusia selama hidup di dunia. Tidak ada suatu amalpun yang terlewatkan. Semua akan di berikan balasan yang setimpal. Karena itu pula, hari kiamat disebut dengan Yaumul Jaza atau hari pembalasan.
Allah SWT sudah menjelaskan tentang bagaimana kejadian pada hai kiamat itu dalam Al Quran:
"Apabila terjadi hari kiamat, tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya. (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain), apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya, maka jadilah ia debu yang beterbangan" [QS. Al-Waqi'ah ayat 1-6]
Tidak satupun yang dapat selamat dari bencana maha dahsyat ini. Semuanya akan musnah, baik yang dilangit maupun di bumi. Semoga kita menjadi orang-orang yang berada dalam lindungan-Nya pada hari kiamat nanti.
Lalu bagaimana alam semesta ini akan hancur? Berbagai teori ilmu pengetahuan memperkuat keterangan dari kitab suci Al Quran. Suatu saat, bintang-bintang akan kehabisan bahan bakarnya akibat gravitasinya sendiri dan menyusut menjadi sebuah titik kecil dengan ratapan dan kelengkungan ruang waktu yang tak terhingga seperti pada teori penciptaan alam semesta ini.
Alam semesta ini tercipta dari simularitas yang kemudian meledak dan mengembang terus hingga radius maksimum. Inilah peristiwa yang disebut dengan Big Bang, dan hingga saat ini alam semesta terus mengembang.
Dan kehancuran total, bermula karena mengerutnya alam semesta hingga galaksi makin berdekatan kemudian saling membentur dan alam semesta makin mengecil ukurannya sehingga menjadi satu kesatuan seperti pada awal penciptaan, dan inilah yang disebut dengan Big Crunch.
Karena itulah, Allah mengilustrasikan kehancuran alam semesta ini seperti melipat lembaran buku. Dalam surat Al-Anbiya Allah berfirman:
"(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya." [QS. Al Anbiya ayat 104]
Allah SWT juga menjelaskan tentang kondisi kiamat yang ditandai dengan hancurnya matahari dan bintang. Allah berfirman:
"Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan," [QS. At-Takwir ayat 1-2]
Meski keberadaan benda-benda langit hingga saat ini belum membahayakan kehidupan manusia, namun menjelang kiamat akan terjadi hujan batu seperti yang dijelaskan oleh Al Quran.
"Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?, atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku? Dan sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka alangkah hebatnya kemurkaan-Ku." [QS. Al-Mulk ayat 16-18]
Betapa dahsyatnya peringatan Allah tentang kiamat, jangan sampai kita mendustakan apa yang telah Allah firmankan dalam Al Quran. Semoga kita termasuk golongan yang diberi pertolongan-Nya di hari kiamat kelak.
Baca Juga: Benarkah Kiamat Sudah Dekat?