Selama ini, Pollycarpus Budihari Priyanto dituduh sebagai anggota Badan Intelijen Negara. Tuduhan ini muncul sejak mantan pilot maskapai Garuda Indonesia ketahuan sebagai salah seorang pelaku pembunuhan aktivis Hak Asasi Manusia Munir Said Thalib.
Dua kali Tempo bertemu dengan Pollycarpus saat masih mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, bulan lalu. Dalam wawancara tersebut, pilot senior ini tak membantah sebagai agen BIN. Tapi ia pun tidak mengakuinya. "Ya, dikonfirmasi saja sama orang-orang BIN. Saya bilang tidak, nanti dibilang iya. Saya bilang iya, nanti dibilang tidak," kata Pollycarpus.
Pertanyaan yang sama berkali-kali diulangi kepada Pollycarpus, tapi ia selalu menjawab dengan tidak tegas dan tak pasti. "Tanya saja sama BIN. Tidak usah saya jawab. Nanti kan dia yang jawab, apa saya anggota BIN atau bukan," ucap Pollycarpus.
Adapun keterlibatan BIN mengerucut tak lama setelah kematian Munir. Pendiri Kontras ini tewas dibunuh dengan cara diracun arsenik dalam perjalanan dari Jakarta menuju Belanda, 7 September, 2004 silam. Polri yang menyidik kasus Munir menemukan banyak jejak keterkaitan BIN dengan kasus Munir. Amir Machmud Hendropriyono, saat itu Ketua BIN, membantah keterlibatan lembaga telik sandi negara itu dalam kasus Munir.
sumber: TEMPO